Kehamilan bisa menjadi waktu yang menyenangkan dan menantang bagi ibu hamil. Seiring dengan kegembiraan membawa kehidupan baru ke dunia, datanglah tanggung jawab untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi. Rasa sakit dan ketidaknyamanan umum terjadi selama kehamilan, dan banyak wanita beralih ke obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas seperti Tylenol untuk meringankan gejalanya.
Namun, keamanan penggunaan acetaminophen selama kehamilan telah menjadi topik perhatian dalam beberapa tahun terakhir, dengan informasi dan penelitian yang bertentangan mengenai potensi risiko dan efek sampingnya. Artikel ini akan menyelidiki penelitian saat ini dan mengungkap potensi bahaya penggunaan Tylenol selama kehamilan. Ini akan membantu ibu hamil untuk membuat keputusan tentang kesehatan mereka dan bayi mereka yang belum lahir.
1. Cacat Lahir
Studi terbaru menunjukkan hubungan potensial antara penggunaan acetaminophen selama kehamilan dan peningkatan risiko cacat lahir. Secara khusus, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Tylenol selama trimester pertama kehamilan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko cacat tabung saraf pada janin yang sedang berkembang.
Menurut information terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), di Amerika Serikat, seorang bayi lahir dengan cacat lahir setiap empat setengah menit. Meskipun semua kasus ini tidak dikaitkan dengan penggunaan obat ini selama kehamilan, ibu hamil harus mewaspadai potensi risiko dengan penyedia layanan kesehatan mereka.
Selain itu, perlu dicatat bahwa tidak semua penelitian menemukan hubungan yang jelas antara penggunaan Acetaminophen dan cacat lahir, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami potensi risikonya.
2. Kelahiran prematur
Persalinan prematur terjadi ketika bayi lahir sebelum menyelesaikan usia kehamilan 37 minggu, yang mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti kesulitan bernapas, keterlambatan perkembangan, dan berpotensi kematian.
Menurut penelitian terbaru, pemberian acetaminophen selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan persalinan prematur. Sementara mekanisme yang tepat di balik hubungan ini belum sepenuhnya dipahami, diperkirakan bahwa Tylenol dapat mengganggu hormon tertentu yang diperlukan untuk menjaga kehamilan yang sehat.
Menurut information terbaru dari March of Dimes, Amerika Serikat mencatat 383.979 kelahiran prematur pada tahun 2021. Kira-kira 1 dari 10 bayi lahir di Amerika Serikat lahir prematur pada tahun 2021.
Meskipun tidak semua kejadian kelahiran prematur dapat dikaitkan langsung dengan penggunaan Tylenol, wanita hamil harus mengenali kemungkinan bahayanya dan mencari nasihat profesional.
3. Autisme dan ADHD
Pemanfaatan Tylenol selama kehamilan telah dikaitkan dengan gangguan perkembangan saraf seperti Autisme dan Consideration Deficit Hyperactivity Dysfunction (ADHD). Satu studi penelitian menemukan bahwa anak-anak yang terpapar Tylenol saat dalam kandungan memiliki peluang lebih tinggi untuk mengembangkan ADHD.
Demikian pula, penelitian lain menunjukkan hubungan yang masuk akal antara penggunaan obat selama kehamilan dan peningkatan risiko gangguan spektrum autisme pada anak.
TorHoerman Regulation LLC menyatakan bahwa sementara acetaminophen adalah obat yang banyak digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam, penelitian terbaru mengaitkannya dengan peningkatan risiko kondisi neurologis yang dapat menghambat perkembangan anak, terutama pada trimester pertama.
Temuan ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan penggunaan Tylenol selama kehamilan dan mendorong beberapa orang tua untuk mengambil tindakan hukum. Itu Gugatan Tylenol menuduh produsen tidak memberikan informasi peringatan yang memadai kepada konsumen mengenai bahaya yang terkait dengan penggunaan obat selama kehamilan.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kemungkinan bahaya penggunaan Ibuprofen selama kehamilan, ibu yang mengantisipasi harus mendiskusikan kekhawatiran mereka dengan penyedia layanan kesehatan mereka dan menilai potensi keuntungan dan risikonya sebelum mengkonsumsi obat apa pun. Membuat keputusan yang terinformasi dengan baik tentang kesehatan kehamilan sangat penting untuk memastikan hasil yang paling menguntungkan bagi ibu dan anak.
4. Asma
Asma adalah kondisi pernapasan kronis yang menyerang jutaan orang di Amerika Serikat. Studi terbaru menunjukkan bahwa penggunaan Ibuprofen selama kehamilan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko asma pada anak.
Satu studi menemukan bahwa anak-anak yang terpapar Ibuprofen selama kehamilan lebih mungkin terkena asma pada usia yang sangat dini. Dipercayai bahwa Tylenol dapat mengganggu perkembangan sistem kekebalan pada janin, yang menyebabkan peningkatan risiko asma.
Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan pada tahun 2019 bahwa sekitar 262 juta orang terkena asma, mengakibatkan 455.000 kematian di seluruh dunia. Meskipun tidak semua kejadian asma dapat dikaitkan langsung dengan konsumsi Tylenol selama kehamilan, wanita hamil disarankan untuk menggunakan Tylenol di bawah pengawasan profesional kesehatan.
Penting untuk dicatat bahwa Ibuprofen masih dianggap aman dan efektif selama kehamilan jika dikonsumsi sesuai petunjuk.
5. Keterlambatan Bahasa
Keterlambatan bahasa adalah risiko potensial lain yang terkait dengan penggunaan Tylenol selama kehamilan. Studi terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar obat ini mungkin berisiko lebih tinggi mengalami keterlambatan bahasa.
Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui potensi risiko yang terkait dengan penggunaan Tylenol selama kehamilan dan mendiskusikan masalah apa pun dengan penyedia layanan kesehatan mereka. Pemantauan yang ketat dan intervensi medis yang tepat dapat membantu meningkatkan hasil bagi anak-anak yang berisiko mengalami keterlambatan bahasa.
6. Masalah Perilaku
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Ibuprofen selama kehamilan dapat meningkatkan risiko masalah perilaku pada anak-anak. Misalnya, anak-anak yang terpapar Ibuprofen selama kehamilan ditemukan memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami masalah perilaku seperti hiperaktif dan masalah tingkah laku.
Studi lain menunjukkan bahwa kontak yang terlalu lama dengan acetaminophen, bahan aktif dalam Ibuprofen, selama masa kehamilan atau tahun pertama kehidupan dapat meningkatkan risiko pengembangan consideration deficit hyperactivity dysfunction (ADHD).
Ibu hamil harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka sebelum minum obat apa pun, termasuk Ibuprofen, untuk memastikan hasil terbaik bagi ibu dan anak.
Selain itu, profesional medis harus merekomendasikan opsi manajemen nyeri alternatif untuk menghindari potensi risiko. Dengan perawatan dan pemantauan yang tepat, calon ibu dapat membantu meminimalkan potensi risiko dan memastikan hasil terbaik untuk kesehatan perilaku anak mereka.
Mintalah Saran dari Profesional Berkualitas
Tylenol adalah pereda nyeri umum yang digunakan banyak ibu hamil untuk meredakan ketidaknyamanan selama kehamilan. Sementara Tylenol umumnya dianggap aman selama kehamilan, penelitian menunjukkan potensi risiko yang terkait dengan penggunaannya.
Sangat penting bagi ibu hamil untuk menyadari potensi risiko yang terkait dengan penggunaan Ibuprofen selama kehamilan dan mendiskusikan masalah apa pun dengan penyedia layanan kesehatan mereka.
Perlu juga dicatat bahwa ada tuntutan hukum Tylenol yang diajukan oleh individu yang percaya bahwa mereka telah menderita kerugian akibat penggunaan Tylenol selama kehamilan. Dalam kasus seperti itu, mencari nasihat dari seorang profesional hukum yang berkualifikasi mungkin tepat.